Kolam terpal untuk lahan terbatas

Poldasulteng.com – Kolam terpal,anda bisa menggunakannya untuk beternak ikan seperti belibis dan lele. Kelebihan penggunaan kolam tersebut adalah tidak memakan tempat, mudah dibersihkan, hama atau penyakit tidak mudah menyerang, dan menjadi solusi bagi daerah yang sumber airnya terbatas.

Cara membuat kolam terpal untuk ikan lele :

1. Memilih Struktur Kolam

Langkah pertama dalam membangun kolam terpal untuk ikan lele adalah memilih strukturnya.  Anda bisa membuat beberapa jenis kolam misalnya permanen . Selain itu, bisa juga dibuat full ground, semi ground atau digali.

Setiap jenis struktur kolam mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tips dalam memilih strukturnya adalah dengan mengecek kondisi tanah yang ada. Apakah lahan yang ada saat ini cukup luas untuk membuat beberapa terpal? Dengan cara ini Anda tidak perlu sengaja menggali tanah terlebih dahulu. Selain itu, yang harus Anda lakukan hanyalah menyiapkan satu atau dua bak untuk eksperimen.

2. Penataan Lahan

Setelah menentukan struktur kolam anda, Anda bisa membersihkan permukaannya. Bagi pemula, kami menyarankan untuk membangun 1-2 kolam tahan air dengan ukuran 4×5 meter. Jika lahan tidak mencukupi, Anda bisa membuat kolam dengan ukuran kecil (misalnya 3x4m atau 2x3m). Yang terpenting dalam membuat kolam terpl adalah kebersihan airnya.

3. Pembuatan Rangka Kolam

Langkah selanjutnya adalah pembuatan rangka kolam. Rangka kolam ini adalah hal yang paling rumit di dalam cara pembuatan rangka kolam , karena rangka kolam ini harus dibuat dengan kuat agar tidak mudah rusak. Ada beberapa jenis rangka kolam yang bisa di buat. Pertama ada rangka kolam yang terbuat dari  kayu, besi, pipa ataupun bambu. Biasanya untuk pemula, rangkai kolam yang sering digunakan adalah dari pipa dan bambu, karena mudah ditemukan dan dibuat.

Tahap pertama untuk membuat rangka kolam adalah memotong bambu atau pipa ini dengan panjang sesuai dengan ukuran kolam terpal yang di inginkan. Misalnya ingin membuat kolam terpal dengan panjang 3×4 meter. Berarti harus membagi bambu atau pipa dengan ukuran 3 dan 4 meter. Buat  5-7 bambu per sisinya. Lalu untuk bagian sisi sampingnya, buat potongan bambu dengan tinggi 1,5 meter. jika tidak mempuyai stok bambu atau pipa yang cukup banyak, bisa membaginya dengan merekatkan bambu/pipa pada bagian bawah.

Berikut detail rangka kolam:

Siapkan  30 bambu atau pipa sesuai dengan ukuran sesuai panjang dan lebar terpal

Untuk sisi lebar, bisa membuat 4 bambu/pipa. Sedangkan untuk sisi panjang, siapkan 7 bambu/pipa

Setelah menyiapkan bambu / pipa, sekarang saatnya untuk mengeratkan. Penguatan atau perekatan bambu/pipa ini bisa menggunakan paku atau ikatan. Untuk tips yang maksimal, coba paku dan ikat antar bambu/pipa. Semakin kuat ikatan antar bambu/pipa, akan semakin bagus untuk kekuatan kontruksi kolam tsb. Setelah cara ini selesai dan bisa memastikan bahwa kontruksi kuat, boleh berlanjut ke cara memasang terpal dan membuat pipa saluran pembuangan air .

FAQ :

1. Kolam terpal untuk ikan apa saja?

Membudidayakan ikan bisa menggunakan kolam terpal lho guys. Anda bisa menernak ikan gurami, ikan patin, dan ikan lainnya. Keunggulannya adalah tidak memakan tempat dan membersrihkannya pun mudah, Kolam terpal juga menjadi solusi daerah dengan sumber air terbatas.

2. Terpal kolam ikan A berapa?

Anda bisa menggunakan kolam terpal mulai dari tipe A10 hingga A20. semakin tebal tentunya juga semakin baik. Ada juga jenis yang lebih tebal dan berkualitas seperti terpal PVC semi karet dan terpal kanvas.

3. Berapa lama kolam terpal bisa bertahan?

Usianya bisa sampai 2 tahun. Jika anda tekun untuk merawat terpal tersebut , bisa awet sampai 3 – 5 tahun. Pemilihan jenis kolam terpal bergantung dengan tujuan anda membudidayakan ikan.

4. Apakah ikan nila bisa hidup di kolam terpal?

Bisa sekali dong, Membudidayakan ikan nila di kolam tsb akan menghemat biaya yang dikeluarkan. Karena kolam tsbl tidak mengharuskan anda untuk menyuplai air ke dalam kolam sepanjang tidak ada tanda tanda kebocoran.

5. Berapa ukuran kolam ikan nila 500 ekor?

Anda memerlukan kolam terpal berukuran 2 x 3 meter. Ukuran ini adalah ukuran minimal yang bertujuan ikan nila memiliki ruang yang vukup saat besar nanti.

6. Terpal paling tipis a berapa?

Kita dapat memberdakan terpal sesuai tingkat ketebalannya. Terpal paling tipis yaitu A2. Biasanya jenis ini dipakai untuk penutup warung, tutup truk , tempat pengecoran dll. Jika anda hendak memilih jenis terpal, minimal dengan ketebalan A10 – A12.

7. 1000 ekor lele untung berapa?

Keuntungan lele 1000 ekor sekitar 2 juta rupiah untuk satu siklus panen ikan lele. Satu siklus panen yaitu selama 3 – 4 bulan. Akan tetapi , ini akan berbeda tergantung harga jual pasaran di wilayah anda.

8.  Apakah terpal Orchid bagus?

Bagus, terpal orchid memiliki kelbihan tahan lama dan berkualitas dibandingkan dengan merek terpal lain. Sumber menjelaskan bahwa terpal ini bisa tahan hingga 5 – 6 tahun ,

9. Bahan terpal dari apa?

Pada umumnya, pabrikan membuat terpal dari bahan kain kanvas atau polyester dengan lapisan poliuretan atau polietilen. Bahan iini membuat fleksibilitasnya cukup terjamin dan tahan lama dalam pemakaiannya,

10.Apakah kolam terpal Dilengkapi pengatur volume air?

Anda bisa melengkapi kolam terpat dengan pengatur volume air yang mempunyai manfaat untuk mempermudah panen dan menyesuaikan ketinggian air sesuai dengan usia ikan.

Kesimpulan

Kolam terpal tahan air ini, anda bisa menggunakan untuk beternak ikan lain seperti nila dan lele. Kelebihan penggunaan kolam ini adalah tidak memakan tempat, mudah dibersihkan, tidak mudah terserang hama atau penyakit, dan menjadi solusi bagi daerah yang sumber airnya terbatas.

Penutup

Bagi Anda yang tinggal di pesisir pantai yang tanahnya berpasir dan memiliki daya tampung air yang rendah (porous), kolam terpal merupakan pilihan ideal untuk budidaya ikan. Budidaya ikan di lahan yang tanahnya keropos seperti pesisir pantai menimbulkan kendala karena air langsung meresap ke dalam tanah dan terus menyusut. Kolam terpal ini menjadi solusi terbaik ketika Anda ingin menghadapi tantangan budidaya ikan.